DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA TERNATE GELAR SOSIALISASI BAHASA TERNATE & ANCAMAN KEPUNAHANNYA

19

TERNATE, Corongpublik// Bahasa Ternate dinilai menghadapi ancaman serius kepunahan di tengah derasnya arus modernisasi dan transformasi digital. Hal ini mengemuka dalam kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahasa Daerah yang digelar Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Ternate pada Kamis (11/9), di Aula BPKAD Kota Ternate.

Ketua DWP Kota Ternate Ny. Hj. Hasmiati H. Rizal Marsaoly, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga bahasa daerah sebagai identitas dan cermin jati diri bangsa. “Bahasa daerah bukan sekadar alat komunikasi tetapi kebanggaan bangsa Indonesia. Upaya kecil seperti ini sangat berdampak bagi keberlangsungan bahasa daerah di masa depan,” ujarnya.

Narasumber kegiatan, Rinto Taib, menekankan bahwa ancaman kepunahan bahasa daerah termasuk bahasa Ternate, memerlukan perhatian bersama dari keluarga, lembaga pendidikan, pemerintah, dan juga lembaga adat. Ia menyebut perlindungan bahasa dapat dilakukan melalui kebijakan regulasi, pengembangan, hingga pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari.

Ny. Hj. Hasmiati H. Rizal Marsaoly selaku ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Ternate dan badan pengurus bersama Rinto Taib, Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate (narasumber) seusai sosialisasi.

Menurut Rinto, strategi pelestarian antara lain dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk menggunakan bahasa Ternate dalam interaksi sehari-hari, menyediakan kursus dan bimbingan, memberi apresiasi bagi pegiat pelestarian, serta memperkuat regulasi berupa perda yang mengatur bahasa daerah dan pakaian adat.

Rinto yang juga sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Ternate itu juga mengapresiasi gagasan DWP yang dianggap mampu mendorong kesadaran publik. Ia menegaskan, keluarga adalah pilar utama dalam menyelamatkan bahasa daerah, di samping sekolah dan lembaga adat.

“Sinergisitas dan kolaborasi adalah kunci menjawab ancaman kepunahan bahasa daerah dari derasnya perkembangan zaman,” pungkasnya.

_(Tim/Red)_