Di Sebuah Kota Kecil yang Tak Tampak di Peta, Pahlawan Besar Dilahirkan

63

TIDORE, Corongpublik// Dari sebuah kota kecil yang kerap tak terlihat di peta nasional, aura sejarah kembali menyala. Tidore negeri sunyi yang menyimpan jejak peradaban maritim itu kini kembali menorehkan namanya lewat penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Syah, sosok yang dedikasinya telah lama melampaui batas zamannya.

Di hadapan ratusan pasang mata yang memadati halaman Eks Kediaman Gubernur Provinsi Irian Barat, Kelurahan Tomagoba, Kamis (20/11/2025), Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen menyampaikan rasa haru yang sulit ia bendung. Suasana syukuran itu menjadi penanda bahwa kisah heroik Tidore bukan sekadar legenda turun-temurun, melainkan fakta sejarah yang kini diakui negara pada 10 November lalu.

Penyerahan dokumen memorilia gelar Pahlawan Nasional Sultan Zainal Abidin Sjah oleh Ahli Waris Sultan Zainal Abidin Sjah kepada Wali Kota Muhammad Sinen bersama Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbin Sehe dan Jou Sultan Tidore Husain Syah

Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa perjuangan memperoleh gelar Pahlawan Nasional bagi Sultan Zainal Abidin Syah bukanlah perjalanan singkat. Ada kerja panjang, pengorbanan banyak pihak, dan kesabaran yang mengakar dalam diri masyarakat Tidore.

“Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Zainal Abidin Sjah tidaklah mudah. Banyak hal telah kita lakukan sehingga almarhum akhirnya mendapat pengakuan negara,” ucapnya dengan suara bergetar.

Ia melanjutkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan buah dari persatuan pemerintah daerah, masyarakat, hingga unsur adat dan keluarga Sultan Zainal Abidin Syah.

“Perjuangan ini adalah kerja keras kita semua. Kebanggaan hari ini adalah milik seluruh masyarakat Tidore,” sambungnya.

Wali Kota Sinen juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan momentum ini sebagai awal baru bagi Tidore. Menurutnya, tanpa persatuan, keberhasilan seperti ini tak mungkin diraih. Ia mengajak masyarakat menutup perbedaan yang pernah ada.

“Mari sudahi semua perbedaan itu. Penghargaan hari ini adalah saksi kerja sama kita semua hingga akhirnya Presiden Prabowo Subianto memberikan gelar pahlawan ini. Mari bergandeng tangan untuk Tidore dan Maluku Utara yang lebih baik,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, ahli waris sekaligus putra pertama Sultan Zainal Abidin Syah, Prof. Mahmud Arifin Raimadoya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kota Tidore. Dialah yang menyaksikan langsung bagaimana perjuangan pengusulan itu berproses hingga Presiden Republik Indonesia menetapkan gelar Pahlawan Nasional untuk ayahnya.

Mahmud Arifin juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto serta Pemerintah Provinsi Maluku Utara atas dukungannya. Ia menyebut almarhum ayahnya sebagai sosok yang berperan ganda, seorang sultan dan sekaligus pejabat karier di dunia intelijen.

Ia menuturkan bahwa keluarga tidak mengambil apa pun dari penganugerahan tersebut.

“Kami menyerahkan seluruh memorilia kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan. Biarlah anak cucu kelak bisa menyaksikan sejarah almarhum sebagai Pahlawan Nasional di kota ini,” katanya.

Sultan Tidore, Husain Alting Syah, turut memberikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa gelar pahlawan bagi almarhum Zainal Abidin Syah bukan hanya kebanggaan keluarga dan masyarakat Tidore, melainkan juga seluruh rakyat Maluku Utara.

Menurutnya, perjuangan sang Sultan tidak pernah bertujuan untuk menggapai gelar kehormatan apa pun.

“Beliau berjuang demi kesejahteraan masyarakatnya. Jadikan gelar pahlawan ini sebagai inspirasi untuk menatap masa depan dan memberi yang terbaik bagi daerah,” ujarnya.

Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe, juga menyampaikan apresiasi atas keberhasilan tersebut. Ia menyebut Tidore sebagai negeri kecil yang tidak terlihat di peta nasional, tetapi selalu mampu melahirkan tokoh besar yang memberikan kontribusi luar biasa bagi NKRI.

“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku Utara, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga gelar ini menjadi inspirasi bagi generasi muda,” tuturnya.

Pada acara syukuran tersebut, dilakukan pula penyerahan dokumen memorilia gelar Pahlawan Nasional dari ahli waris kepada Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen. Prosesi itu disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Sarbin Sehe, Sultan Tidore Husain Syah, serta seluruh tamu undangan.

Suasana syukuran berlangsung khidmat, hangat, dan penuh makna. Para tokoh, pejabat, dan masyarakat menyatu dalam rasa bangga atas diakuinya salah satu putra terbaik Tidore sebagai Pahlawan Nasional.

Acara itu juga dihadiri Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman, Wakil Bupati Halmahera Timur, Wakil Wali Kota Ternate, pimpinan DPRD Tidore dan Halmahera Tengah, Sekda Kota Tidore, ahli waris Sultan Zainal Abidin Syah Kamelia Satnawi, Jou Boki, Ketua TP PKK Maluku Utara Hj. Rusni Sarbin Sehe, Forkopimda, para asisten, staf ahli, pimpinan OPD, ASN dan Non-ASN, serta masyarakat Kota Tidore Kepulauan.

—Tim/Red–