TERNATE, 11 Juli 2025- Di tengah seruan efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat, Pemerintah Kota Ternate justru mengucurkan dana fantastis senilai Rp2,1 miliar kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Ternate untuk tahun anggaran 2025. Kebijakan ini dinilai tidak sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pengetatan anggaran di seluruh sektor.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Pemuda Marhaenis (DPD GPM) Maluku Utara, Andi J. Latif, menilai pengucuran dana tersebut sebagai langkah kontroversial dan tidak mencerminkan semangat efisiensi yang digaungkan pemerintah pusat.
“Ketika seluruh kementerian dan lembaga diminta merampingkan belanja, Pemkot Ternate justru dengan berani mengalokasikan dana miliaran rupiah untuk KONI. Ini menimbulkan tanda tanya besar di tengah publik,” ujar Andi saat ditemui di Ternate, Rabu, (11/7).
Menurut GPM Maluku Utara, kebijakan ini mencerminkan ketimpangan orientasi anggaran. Di satu sisi, program-program pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur mengalami pemangkasan. Di sisi lain, alokasi jumbo justru diberikan pada sektor yang tidak mendesak secara prioritas.
“Apakah KONI Kota Ternate memiliki roadmap kinerja dan capaian yang sebanding dengan besarnya anggaran tersebut? Ini yang harus dijelaskan kepada publik,” kata Andi. Ia menambahkan, transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana ini harus menjadi perhatian serius.
GPM mendesak DPRD Kota Ternate agar memanggil pihak Pemkot dan KONI untuk menjelaskan dasar penganggaran tersebut. “Jangan sampai anggaran ini hanya menjadi ladang bancakan atas nama pembinaan olahraga,” tegasnya.(Yudi/Red)*




