Formapas Maluku Utara Dukung Kunjungan Wapres Gibran, Desak Proyek Jalan Trans Kieraha Masuk PSN

8

JAKARTA, Corongpublik// Forum Mahasiswa Pascasarjana Maluku Utara (Formapas Malut) menyatakan dukungan penuh terhadap kunjungan kerja Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, ke Provinsi Maluku Utara pada pertengahan Oktober 2025. Dukungan ini disampaikan sebagai bentuk harapan agar kunjungan tersebut membawa dampak nyata bagi percepatan pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia.

Ketua Umum Formapas Maluku Utara, Riswan Sanun, menegaskan bahwa kehadiran Wapres Gibran menjadi momentum strategis untuk memperkuat perhatian pemerintah pusat terhadap pembangunan di wilayah Maluku Utara yang selama ini dinilai masih tertinggal dari daerah lain.

“Kami menyambut baik kehadiran Bapak Wakil Presiden di Maluku Utara. Ini momentum penting agar pemerintah pusat dapat melihat langsung potensi, sekaligus tantangan pembangunan di daerah, termasuk percepatan Jalan Trans Kieraha yang sangat vital bagi konektivitas Pulau Halmahera,” ujar Riswan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Menurut Riswan, Jalan Trans Kieraha yang menghubungkan Halmahera Timur, Halmahera Tengah, hingga Sofifi memiliki nilai strategis tinggi sebagai penggerak ekonomi antarwilayah. Karena itu, Formapas mendesak agar proyek tersebut segera dimasukkan dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mempercepat penyelesaian dan menjamin keberlanjutan pembangunannya.

“Selama ini pembangunan Jalan Trans Kieraha masih menggunakan skema swakelola dengan mengandalkan APBD Provinsi. Kami mendorong agar proyek ini naik status menjadi PSN, sehingga pengawasan dan pendanaan dapat dilakukan lebih terstruktur dan terukur oleh kementerian terkait,” tambahnya.

Formapas menilai, peningkatan status proyek tersebut akan membawa dampak luas terhadap masyarakat. Selain membuka lapangan kerja baru, proyek ini akan mempercepat distribusi barang dan jasa antarwilayah di Halmahera serta memperkuat posisi Sofifi sebagai ibu kota provinsi yang layak dan terintegrasi.

Lebih lanjut, Formapas juga menyoroti pentingnya keseimbangan pembangunan antara sektor infrastruktur dan sumber daya manusia. Peningkatan konektivitas, kata Riswan, harus diiringi dengan kebijakan yang memperkuat pendidikan, riset, dan inovasi di daerah.

Dalam kesempatan itu, Formapas juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas perhatian terhadap pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai serta komitmen peningkatan mutu pendidikan tinggi di Maluku Utara. Kedua sektor ini dinilai krusial dalam mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.

“Kami berharap kunjungan Wapres kali ini menjadi pintu masuk bagi penguatan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan kalangan akademisi, termasuk kami mahasiswa pascasarjana asal Maluku Utara,” tutup Riswan.

Melalui sikap tersebut, Formapas menegaskan komitmennya sebagai mitra kritis pemerintah dalam mendorong percepatan pembangunan berbasis pemerataan dan keadilan di Maluku Utara, agar provinsi di Jazirah Al-Mulk itu tidak hanya menjadi penonton dalam arus besar pembangunan nasional.(Tim/Red)