Formapas Rayakan Milad ke-11, Gaungkan Semangat Pemuda Maluku Utara dalam Dialog Trans Kieraha

19

JAKARTA, Corongpublik// Dalam momentum Hari Sumpah Pemuda, Pengurus Pusat Forum Mahasiswa Pascasarjana (Formapas) Maluku Utara menggelar dialog publik sekaligus merayakan Milad ke-11, Selasa (28/10/2025), di Kantor DPD I Partai Golkar DKI Jakarta. Acara ini menjadi ajang refleksi semangat kebangsaan sekaligus panggung gagasan untuk masa depan pembangunan Maluku Utara.

Ketua Panitia Milad dan Dialog, Dandi Mutalib, menjelaskan bahwa semula perayaan Milad Formapas dijadwalkan pada 8 Oktober. Namun, pihaknya memutuskan untuk menyatukan momentum tersebut dengan Hari Sumpah Pemuda sebagai simbol kebangkitan dan semangat baru bagi generasi muda Maluku Utara.

“Peringatan Sumpah Pemuda menjadi momen refleksi dan penyalaan semangat baru bagi anak muda Maluku Utara untuk terus mengawal proses pembangunan dan kebijakan, baik di tingkat provinsi maupun nasional,”ujar Dandi dalam sambutannya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara, terutama Ketua Umum Formapas Riswan Sanun, yang disebut memiliki semangat tinggi dalam mengarahkan dan memotivasi panitia sejak tahap persiapan hingga puncak perayaan.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Formapas Riswan Sanun menyoroti kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap putra-putri Maluku Utara dalam penempatan jabatan strategis di tingkat nasional. Ia menilai, kontribusi daerah dalam pembangunan nasional tidak sebanding dengan pengakuan terhadap sumber daya manusianya.

“Per hari ini, jabatan baru dari Maluku Utara di level Sekjen baru muncul di Kemendes. Padahal banyak posisi wakil menteri dan pejabat tinggi lainnya yang bisa diisi oleh SDM kita. Maluku Utara seakan diabaikan,” tegas Riswan.

Nada serupa disampaikan Dewan Pembina Formapas, Irman Saleh, yang menilai posisi Maluku Utara belum diperhitungkan secara proporsional di tingkat nasional. Ia menyebut, daerah ini sering hanya dijadikan objek politik maupun ekonomi, karena mahasiswa dan pemuda belum terorganisir secara kuat.

“Bayangkan, Presiden lebih memilih mengunjungi daerah lain ketimbang Maluku Utara, padahal Haltim-Halteng juga memiliki potensi besar yang telah menyumbangkan ke Negara. Ini tanda bahwa kita belum dianggap,” ujarnya.

Meski begitu, Irman memuji Formapas yang dianggap mampu menjadi mitra kritis pemerintah, dengan menghadirkan kritik dan gagasan yang konstruktif dalam berbagai isu kebijakan publik. Ia menegaskan bahwa peran mahasiswa pascasarjana sangat penting dalam mengawal arah pembangunan daerah.

Dialog publik tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Christine Mayavani, ST., MT., M.Eng, Kepala Bidang Pengelolaan Bahan dan Pemantauan Pelaksanaan Kebijakan di Pusat Analisis Pelaksanaan Kebijakan Kementerian PUPR, Risman Iriyanto Jafar, ST., MT, Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku Utara yang hadir secara daring melalui Zoom; serta Ir. Welli Pradipta, ST., MT, Tim Leader Penyusun Studi Kelayakan Jalan Trans Kieraha.

Selain itu, hadir pula Riyanda Barmawi, Direktur Eksekutif Anatomi Pertambangan Indonesia, dan Irman Saleh, yang juga CEO Nuansa Media Group. Para narasumber membahas tema besar “Roadmap Jalan Trans Kieraha: Infrastruktur Konektivitas, Geo Ekonomi dan Masa Depan Maluku Utara.”

Acara dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama berupa dialog publik yang mengupas arah pembangunan infrastruktur strategis di Maluku Utara, terutama proyek Jalan Trans Kieraha yang dinilai vital bagi konektivitas dan pemerataan ekonomi antarwilayah.

Sesi kedua menjadi puncak perayaan Milad ke-11 Formapas, ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Pembina Irman Saleh dan Ketua Umum Riswan Sanun. Momen ini diakhiri dengan foto bersama dan doa bersama untuk keberlanjutan perjuangan Formapas sebagai wadah intelektual muda Maluku Utara.

Dengan semangat Sumpah Pemuda, perayaan Milad ke-11 Formapas tahun ini menjadi simbol kebangkitan mahasiswa dan pemuda Maluku Utara untuk terus berkontribusi dalam pembangunan, menyalakan api perubahan, serta memperjuangkan posisi strategis daerah di tingkat nasional.

—Tim/Red—