IPMB Tuntut Copot Kades Busua, Tuding Terlibat VCS dan Korupsi Dana Desa

48

HALSEL, 28 Juli 2025- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Mahasiswa Busua (IPMB) Kota Ternate menggeruduk Kantor Bupati Halmahera Selatan, Senin (28/7). Mereka menuntut pencopotan Kepala Desa (Kades) Busua, Andi Hairudin, yang dituding tidak bermoral dan menyalahgunakan keuangan desa.

Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk bertuliskan sindiran tajam “Bangun Desa No, VCS Yes, Ha Ha Ha.” Kalimat itu merujuk pada dugaan keterlibatan Kades dalam skandal video call seks (VCS) yang videonya diduga telah menyebar luas.

Tak hanya itu, massa juga mendesak Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, untuk segera mencopot Andi Hairudin dari jabatannya. Mereka menilai perilaku kades tersebut telah mencoreng nama baik Desa Busua dan mencederai etika kepemimpinan.

Koordinator aksi, Jidan, dalam orasinya menyampaikan bahwa dugaan VCS tersebut bukan hanya persoalan moral, tapi juga sudah menyebar di ruang publik dan harus diusut secara hukum. Ia meminta aparat kepolisian segera memanggil penyebar tangkapan layar VCS untuk dimintai keterangan.

“Kalau memang benar terbukti, maka kami mendesak polisi segera menetapkan Kades Busua sebagai tersangka atas tindakan tidak bermoral itu,” tegas Jidan.

Tak hanya soal dugaan skandal VCS, massa IPMB juga menyoroti tata kelola keuangan desa di bawah kepemimpinan Andi Hairudin yang dinilai tertutup dan tidak transparan. Mereka menyebut pengajuan hingga pencairan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tidak pernah dibuka ke publik.

“Kades Busua telah melanggar Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Ini bentuk pengkhianatan terhadap rakyat,” seru Jidan di depan kantor bupati.

Mereka juga melayangkan kritik keras terhadap Inspektorat Halsel yang dinilai lamban dalam menjalankan audit. Padahal, menurut Jidan, Inspektur Ilham Abubakar sebelumnya sudah menjanjikan audit penggunaan dana desa Busua namun hingga kini belum terealisasi.

“Kami curiga, Inspektorat cuma datang ke kantor, makan, tidur, lalu pulang. Tidak ada kerja nyata. Kepala inspektorat harus bertanggung jawab,” kecam Jidan.

Selain menyoroti kinerja Inspektorat, massa aksi juga mendesak Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Halsel, Muhammad Zaki Abdul Wahab, agar tak berdiam diri terhadap polemik di Desa Busua.

“Jangan tutup mata, jangan biarkan masalah ini berlarut-larut. Jika dibiarkan, ini akan menjadi preseden buruk dalam tata kelola pemerintahan desa,” tegas Jidan.

Usai menyampaikan orasi dan membacakan tuntutan, massa IPMB membubarkan diri dengan tertib. Aksi tersebut dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Halmahera Selatan.(Andi/Red)*