
PAPUA, Corongpublik// Jalan utama di Provinsi Papua Tengah yang menghubungkan empat kabupaten, yakni Deiyai, Dogiyai, Paniai, dan Intan Jaya, mengalami kerusakan parah selama puluhan tahun. Meski telah berulang kali ditinjau oleh Gubernur, Bupati, maupun dinas terkait, hingga kini kondisinya masih memprihatinkan. Kerusakan jalan ini menjadi keluhan utama para sopir lintas pedalaman.
Seorang sopir lintas Nabire-Wahgete mengungkapkan kesulitan paling berat terjadi di Kilometer 141. Jalan yang rusak parah membuat mobil-mobil saling tarik untuk bisa melewati tanjakan. Tidak jarang, para sopir harus bergotong royong menarik kendaraan yang terjebak agar bisa melanjutkan perjalanan.
Kondisi semakin memburuk setelah beberapa titik akses jalan terputus akibat longsor. Jalur utama Nabire menuju tiga kabupaten, yaitu Dogiyai, Paniai, dan Deiyai di Kilometer 132, lumpuh total. Akibatnya, seluruh aktivitas transportasi masyarakat terhenti dan dampaknya langsung dirasakan berupa kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) hingga pemadaman listrik di tiga kabupaten tersebut.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah sempat menggelar rapat darurat selama kurang lebih 27 menit untuk mencari solusi cepat. Dalam rapat tersebut, Wakil Gubernur memerintahkan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua Tengah segera mengatur distribusi BBM melalui jalur udara guna mengatasi kelangkaan.
Namun, kebijakan distribusi BBM lewat udara menuai kritik dari warga. Salah seorang sopir asal Nabire menilai langkah tersebut hanya bersifat sementara dan berpotensi menguras anggaran. Ia menekankan bahwa solusi permanen adalah perbaikan jalan karena akses darat merupakan penopang utama semua sektor, termasuk pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
Selain itu, warga menilai momentum krisis ini seharusnya menjadi dorongan kuat bagi pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan. Menurut mereka, jalan yang layak akan membuka akses lebih luas, memperlancar distribusi barang dan jasa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Tengah secara keseluruhan.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi Papua Tengah sebelumnya menegaskan komitmennya untuk memastikan pelayanan dasar masyarakat tetap berjalan, terutama pasokan listrik dan kebutuhan pokok. Meski akses transportasi darat terputus, pemerintah berjanji akan mengambil langkah-langkah darurat agar kehidupan warga tidak sepenuhnya lumpuh. (Tim/Red)