MOROTAI, Corongpublik// Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Marhaenis (DPC GPM) Kabupaten Pulau Morotai melakukan silaturahmi dengan Wakil Bupati Morotai, Rio Cristian Pawane, pada Kamis (13/11/2025). Pertemuan tersebut bertujuan mempererat hubungan kemitraan sekaligus memperkenalkan eksistensi organisasi GPM di daerah tersebut.
Ketua Cabang GPM Pulau Morotai, Hamjad Mustika, menjelaskan bahwa silaturahmi ini menjadi langkah awal membangun kolaborasi antara GPM dan Pemerintah Daerah.
“Kami berharap GPM dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal aspirasi masyarakat dan berkontribusi terhadap pembangunan Morotai,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Pulau Morotai, Rio Cristian Pawane, menyambut baik kehadiran GPM di wilayahnya. Ia menilai keberadaan organisasi pemuda berbasis ideologi marhaenisme ini bisa menjadi motor penggerak bagi generasi muda dalam mendukung program unggulan daerah.
“Kami berharap GPM ikut membantu menyampaikan aspirasi rakyat sekaligus mengawal implementasi program pemerintah,” tutur Rio.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris DPC GPM Pulau Morotai, Oktopiyanus Kondihi, turut memaparkan sejarah dan ideologi dasar organisasi. Ia menyebut GPM telah berdiri sejak 31 Mei 1947, dengan semangat perjuangan yang digagas langsung oleh Ir. Soekarno.
“Meski baru hadir di Morotai, GPM membawa warisan panjang perjuangan kaum marhaen kaum petani dan rakyat kecil yang menjadi dasar perjuangan bangsa ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II GPM Pulau Morotai, Venty Liha, menegaskan bahwa kehadiran GPM bukan hanya soal organisasi, tetapi juga sebagai wadah penanaman nilai-nilai marhaenisme di kalangan generasi muda dan intelektual Morotai.
“Kami ingin agar semangat marhaen tidak terputus. Nilai-nilai perjuangan dan keadilan sosial harus terus ditanamkan di setiap generasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Venty menjelaskan bahwa ideologi marhaenisme merupakan konsep yang dicetuskan oleh Soekarno untuk membebaskan rakyat kecil dari penindasan kaum borjuis dan kapitalis. Dalam konteks lokal, semangat ini diharapkan mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat Morotai dalam memperjuangkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi.
Konsep Marhaen sendiri pada dasarnya ditujukan bagi seluruh golongan rakyat kecil petani, nelayan, dan buruh yang kehidupannya kerap tertekan oleh sistem sosial dan ekonomi yang timpang. GPM, menurut para pengurusnya, hadir untuk memperjuangkan kesetaraan dan keadilan sosial, sebagaimana cita-cita Bung Karno dalam membangun bangsa yang berdaulat dan berkepribadian.
Dengan semangat itu, DPC GPM Pulau Morotai menegaskan komitmennya untuk menjadi bagian dari gerakan perubahan sosial di daerah. Melalui sinergi dengan pemerintah dan masyarakat, GPM bertekad menjaga nilai-nilai marhaenisme agar terus hidup dalam semangat pemuda Morotai menuju pembangunan yang berkeadilan dan berpihak pada rakyat kecil.
—Tim/Red—




