Kisruh Seleksi POPNAS : Dispora Malut Dituding Tidak Profesional, Gubernur Diminta Kadis Dicopot

268

TOBELO, Corongpublik// Kritik tajam kembali diarahkan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Maluku Utara. Klarifikasi yang disampaikan pihak Dispora melalui Kepala Bidang Prestasi, Rahmat Joisangadji, di salah satu media online beberapa hari lalu, dinilai keliru dan memperlihatkan ketidakprofesionalan Dispora dalam mengurus olahraga tingkat pelajar.

Salah satu pelatih seni bela diri, Angki, menilai Dispora seharusnya lebih profesional dalam proses penggantian atlet yang lolos di ajang Pra-POPNAS Gorontalo. Menurutnya, bila seleksi menuju POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) tidak berpatokan pada hasil POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) maupun Pra-POPNAS, maka Dispora wajib secara adil melihat atlet yang berprestasi di Kejurda Gubernur Cup 2025, bukan asal menunjuk.

“Dispora berpatokan pada O2SN untuk ikut POPNAS itu sangat keliru. Mereka sepertinya tidak memahami sistem olahraga berjenjang yang merupakan binaan resmi Dispora,”tegas Angki dengan nada kesal.

Angki juga menyoroti pernyataan Dispora yang menyebutkan bahwa atlet yang lolos ke POPNAS harus melalui tes fisik tambahan. Menurutnya, aturan tersebut tidak berdasar. Ia menjelaskan bahwa sesuai ketentuan, atlet yang lolos di POPDA, Pra-POPNAS, dan Kejurda seharusnya langsung dipanggil mengikuti Training Center (TC) oleh tim pelatih. Bila selama TC ditemukan atlet yang tidak memenuhi standar fisik, barulah posisi tersebut digantikan oleh daftar tunggu.

“Pernyataan soal tes fisik itu mengada-ada. Aturan sebenarnya sudah jelas, jadi jangan seenaknya menambah syarat baru,” ujar Angki menegaskan.

Lebih lanjut, Angki membantah klaim Dispora yang menyebut atlet Halmahera Utara tidak hadir dalam pemanggilan seleksi dan TC. Ia menegaskan bahwa nama atlet Halut tidak pernah tercantum dalam surat resmi pemanggilan yang dikeluarkan Dispora Provinsi Maluku Utara Nomor : 426/153/DISPORA tertanggal 26 September 2025.

“Faktanya, dalam surat tersebut tidak ada satu pun nama atlet Halut yang dicantumkan. Jadi pernyataan Dispora bahwa mereka sudah disurati tapi tidak datang itu bohong besar,”tegasnya.

Menurut Angki, pernyataan Dispora yang tidak akurat itu semakin memperjelas bahwa lembaga tersebut hanya berupaya menutupi kesalahan dan kelalaian internalnya. Ia menilai Dispora gagal memahami mekanisme seleksi yang seharusnya berbasis prestasi dan prosedur resmi.

“Dispora Maluku Utara hanya mencari alasan atas kesalahan yang mereka buat sendiri,”ujar Angki geram.

Sebagai bentuk kekecewaan, Angki mendesak Gubernur Maluku Utara untuk segera mencopot Kepala Dispora Provinsi. Ia menilai pimpinan instansi tersebut tidak kompeten dan tidak memiliki kapasitas dalam mengelola olahraga pelajar secara profesional.

“Kami minta Gubernur segera mengambil langkah tegas. Kadispora sudah seharusnya dicopot karena jelas-jelas tidak paham sistem pembinaan olahraga pelajar,” tutup Angki. (Tim/Red)