TIDORE, Corongpublik// Kritik terhadap kondisi jalan provinsi di Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, mencuat. Sorotan tajam publik terhadap kerusakan parah ruas jalan Payahe-Dehepodo kini mendapat respons dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Maluku Utara, Risman, yang akhirnya angkat bicara melalui pesan WhatsApp, Jumat (14/11/2025).
Kerusakan jalan utama penghubung Kota Tidore dan Kabupaten Halmahera Selatan itu sebelumnya menjadi perhatian warga. Jalan yang telah lama rusak berat dan nyaris tak layak dilalui itu menuai keluhan karena dianggap luput dari perhatian Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Salah satu warga Oba Selatan, Sahrul Muhammad, bahkan menyentil kebijakan Gubernur Sherly Djoanda Laos yang dinilainya minim keberpihakan dan tidak serius membenahi wilayah Oba Selatan.
Menanggapi kritik tersebut, Risman mengirimkan daftar paket pekerjaan infrastruktur yang diklaim akan dikerjakan pada tahun 2026, terutama pada ruas Payahe-Dehepodo dan Saketa-Gane Dalam. Ia juga menyebut adanya tambahan pembangunan jalan lapen sepanjang 5 kilometer pada ruas Saketa-Dahepodo di tahun yang sama.
DAFTAR KEGIATAN – DARATAN HALMAHERA (2026)
1. Pembangunan Jembatan Yef (Payehe–Dehepodo), panjang 12 meter-Rp 3.591.572.000
2. Pembangunan Jembatan Sigela I (Payaye-Dehepodo), panjang 15 meter Rp 4.426.064.000
3. Pembangunan Jembatan Sigela II (Payaye-Dehepodo), panjang 10 meter Rp 3.031.524.000
4. Pembangunan Jembatan Payaye-Dehepodo (Kali Lomaito) Lanjutan Rp 4.100.464.000
Total anggaran Rp 15.149.624.000
DAFTAR KEGIATAN JEMBATAN SAKETA-GANE DALAM
1. Jembatan Saketa-Balitata, panjang 10 meter-Rp 3.582.587.000
2. Jembatan Ake Busale (Saketa-Dahepodo), panjang 12 meter Rp 4.243.199.600
3. Jembatan Ake Samo (Saketa-Dahepodo), panjang 125 meter Rp 23.867.900.000
4. Jembatan Ake Dolik (Saketa-Dahepodo), panjang 50 meter Rp 11.355.645.000
Namun ketika kembali dikonfirmasi terkait anggaran jalan tahun 2026 dan realisasi paket pekerjaan tahun 2025, Risman tidak memberikan jawaban. Ketidakhadiran respons ini menambah tanda tanya publik terkait prioritas dan transparansi pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.
Secara terpisah, Sahrul, tokoh pemuda Desa Maidi, berharap Gubernur Maluku Utara, Sherly Djoanda Laos, bisa membuktikan komitmennya dengan segera memperbaiki ruas jalan yang sudah lama meresahkan masyarakat itu.
—Tim/Red—




