KPHN Desak KPK Periksa Taib Dano Atas Dugaan Korupsi Galian C dan BBM Subsidi

22

Jakarta, corongpublik.com- Koalisi Pemerhati Hukum Nusantara (KPHN) kembali turun ke jalan dengan membawa Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam KPHN menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK RI, mendesak penegakan hukum atas dugaan kasus korupsi dan pelanggaran hukum di Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya yang digelar di depan Mabes Polri pada Jumat, 8 Agustus 2025. Dalam Aksi Jilid II ini, massa KPHN kembali mengangkat isu yang sama yaitu dugaan praktik galian C ilegal dan penyalahgunaan BBM subsidi oleh kontraktor lokal, CV. Salero Malige.

Massa aksi juga membawa Tiga tuntutan utama yang tertulis dalam sepanduk pertama, Mendesak KPK segera memanggil dan memeriksa Taib Dano, pemilik CV. Salero Malige, atas dugaan galian C ilegal serta penggunaan BBM subsidi jenis solar di salah satu SPBU di Halmahera Selatan.

Kedua, Menuntut pertanggungjawaban hukum dari Taib Dano atas seluruh dugaan pelanggaran yang dilakukan perusahaannya.

Ketiga, masa aksi juga mendesak KPK menetapkan Taib Dano sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Koordinator Lapangan KPHN, Alfian Sangaji, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar demonstrasi, melainkan bagian dari upaya serius dalam mengawal penegakan hukum di Indonesia.

“Ini bukan aksi seremonial. Kami akan terus bergerak, karena hukum tak boleh hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Korupsi di daerah seperti Maluku Utara harus ditindak tegas, terutama jika melibatkan aktor-aktor yang merasa kebal hukum,” tegas Alfian dalam orasinya.

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya tengah memperkuat bukti dan data lapangan guna menyusun laporan resmi ke Mabes Polri, Kejaksaan Agung, dan KPK. Baik Mabes Polri maupun KPK, kata Alfian, telah membuka pintu untuk laporan resmi, selama data dan bukti dinyatakan lengkap.

“Kami pastikan, Aksi Jilid III akan membawa bukti resmi sekaligus mendatangi Mabes Polri, KPK, dan Kejaksaan Agung. Tidak ada ruang aman bagi mafia hukum di negeri ini,” pungkas Alfian.

sebelum menutup orasinya Ia, menyampaikan bahwa “Aksi ini menjadi sinyal kuat bahwa masyarakat sipil, khususnya pemuda dan mahasiswa, tidak akan tinggal diam menghadapi dugaan pelanggaran hukum yang kian menggurita di daerah,“(Tim/Red)*