Lindungi Warga Pesisir Halbar dari Terjangan Gelombang, Pemerintah Bangun Pemecah Ombak Toniku, 

16

HALBAR, Corongpublik// Pemerintah terus menunjukkan komitmennya melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi dan gelombang pasang. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kini tengah dilaksanakan pembangunan breakwater (pemecah ombak) di Desa Toniku, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.

Proyek yang dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan wilayah pesisir. Infrastruktur tersebut dirancang untuk melindungi permukiman warga, kawasan pesisir, aktivitas nelayan, dan fasilitas umum lainnya dari ancaman gelombang tinggi serta abrasi yang kian mengkhawatirkan.

Kepala SNVT PJSA Provinsi Maluku Utara (Muhammad Yunus, S.T., M.Eng)

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Provinsi Maluku Utara, Muhammad Yunus, S.T., M.Eng., menjelaskan bahwa proyek ini memiliki panjang sekitar 300 meter dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025.

“Breakwater Toniku diharapkan mampu menahan energi gelombang besar, mengurangi abrasi, serta memberikan perlindungan bagi permukiman, fasilitas umum, dan perahu nelayan”ujar Yunus.

Desa Toniku dipilih sebagai lokasi prioritas pembangunan karena memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap gelombang laut. Pemerintah pusat menilai, keberadaan pemecah ombak di wilayah ini sangat penting untuk menjaga keselamatan dan aktivitas ekonomi masyarakat pesisir.

Inisiatif pembangunan ini berawal dari usulan Pemerintah Desa Toniku yang diajukan kepada Kementerian Sekretariat Negara RI pada tahun 2023 oleh Kepala Desa M. Asgar Hi. Muin, S.Sos. Usulan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Kementerian PUPR melalui BWS Maluku Utara, dan setelah melalui tahap survei dan perencanaan, pekerjaan konstruksi resmi dimulai pada September 2025.


Kepala Desa Toniku M. Asgar Hi. Muin, S.Sos

Kepala Desa Toniku, M. Asgar Hi. Muin, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas realisasi proyek tersebut.

“Alhamdulillah, berkat usaha dan doa masyarakat, pembangunan pemecah ombak ini akhirnya terlaksana. Kami berharap infrastruktur ini benar-benar menjadi pelindung bagi desa kami dan perahu masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Semoga pemecah gelombang ini menjadi simbol kemajuan Desa Toniku,” tuturnya penuh harap.

Selain memberikan perlindungan fisik, proyek ini juga memberikan dampak sosial-ekonomi positif bagi warga sekitar. Proses pembangunan melibatkan tenaga kerja lokal, sehingga turut membuka lapangan kerja baru dan menggerakkan perekonomian desa.

Dengan dukungan penuh masyarakat, pembangunan Breakwater Toniku diharapkan menjadi benteng baru pesisir Halmahera Barat sekaligus bukti nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga kehidupan dan penghidupan masyarakat pesisir Maluku Utara.

—Tim/Red—