Masalah Banjir dan Infrastruktur, Pemkot dan DPRD Tidore Minta Aksi Cepat BWS dan BPJN Malut

17
Pemerintah dan DPRD Kota Tidore saat hearing dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara di Ternate. (Foto:Istimewah/Dok:Kabar Halmahera)

TERNATE, Corongpublik // Pemerintah Kota Tidore bersama DPRD mendesak Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) untuk segera menindaklanjuti persoalan banjir dan kerusakan infrastruktur di sejumlah titik. Desakan itu disampaikan saat rombongan Pemkot Tidore bertemu dengan pihak BWS di Ternate, Jumat (26/9/2025) kemarin.

Ketua Komisi III DPRD Tidore, Ardiansyah Fauzi, menegaskan masalah kedangkalan sungai menjadi penyebab utama luapan banjir yang berdampak pada pemukiman warga serta ruas jalan nasional. “Problem di daratan Oba dan Pulau Tidore itu rata-rata kalinya sudah dangkal sekali, jadi harus dinormalisasi,” ujar Ardiansyah.

Sejumlah lokasi yang menjadi prioritas penanganan meliputi Kali Toburo di Oba Utara, kali di Gurabati Tidore Selatan, gorong-gorong dan drainase di Kelurahan Bobo, Kali Toe Oba, Kali Noramake Oba Tengah, serta jembatan Akelamo Oba Utara. Selain itu, potensi banjir juga terpantau di Mareku, Tomalou, Payahe, Tauno, serta wilayah Oba Selatan dan Tidore Timur.

Kepala Dinas PU Kota Tidore, Abd Muis Husain, meminta dukungan BWS untuk memperluas embung Gurabati dan melakukan pengerukan. “Di penampung air itu harus diperluas dan dikeruk karena sudah banyak material yang menumpuk,

” jelasnya. Ia juga menyoroti banjir di Kelurahan Bobo yang memerlukan normalisasi aliran air, sementara penanganan gorong-gorong akan dilakukan BPJN.

Kepala BPBD Kota Tidore, Muhammad Abubakar, menambahkan Kali Toburo menjadi titik paling rawan karena setiap tahun meluap saat musim hujan.

“Kali Toburo harus dibangun beronjong untuk mengendalikan erosi,” katanya. Ia juga menyoroti kanal drainase yang tidak sesuai kapasitas debit air.

Menanggapi hal itu, Kepala BWS Maluku Utara, Muhammad Saleh Talib, menyatakan pihaknya akan menurunkan tim survei di lokasi-lokasi rawan banjir.

“Pada prinsipnya kami akan memperhatikan itu semua. Nanti kami cek lagi, jika masih ada dana akan kami tindaklanjuti tahun ini,” ujarnya. Saleh meminta Pemkot Tidore menyiapkan data matrix pembobotan untuk memprioritaskan penanganan.

Sementara itu, Kepala BPJN Maluku Utara, Navy A. Umasangadji, menegaskan pihaknya siap mendukung pembangunan infrastruktur yang rusak akibat bencana. Salah satu fokus BPJN adalah banjir di Bobo yang dua kali melanda pekan lalu hingga menghambat arus transportasi di jalan nasional Rum–Soasio.

BPJN berencana membangun gorong-gorong di perbatasan Bobo–Toloa serta meninjau kondisi jembatan Gurabati di Tidore Selatan dan jembatan Akelamo Oba Utara yang rusak parah. “Untuk Toburo dan Noramake akan menjadi perhatian kami karena berdampak pada jalan nasional,” tegas Navy.

Dalam forum tersebut, Pemkot Tidore resmi menyerahkan surat permohonan dukungan kepada BWS dan BPJN. Menutup pertemuan, Ardiansyah Fauzi menyampaikan apresiasi. “Kami menyampaikan terima kasih atas respon baik dari BWS dan BPJN. Semoga kolaborasi ini tetap terjaga untuk penanganan bencana dan infrastruktur di Kota Tidore,” pungkasnya. (Tim/Red)