Menjelang Wisuda, STT IKAT Malut Dorong Refleksi Akademik Lewat Dua Seminar Pendidikan

47

TOBELO,Corongpublik// Menjelang momentum Wisuda Sekolah Tinggi Theologi (STT) IKAT Maluku Utara pada 10 Oktober 2025 mendatang, pihak kampus menggelar dua seminar pendidikan sebagai rangkaian kegiatan akademik dan refleksi ilmiah. Acara ini menjadi ajang penting bagi sivitas akademika untuk menegaskan kembali peran pendidikan dalam membangun peradaban yang berakar pada nilai-nilai iman dan teologi Kristiani.

Seminar pertama berlangsung pada Senin, 6 Oktober 2025, di Aula STT IKAT Maluku Utara, Desa Lina Ino, Kecamatan Tobelo Tengah. Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIT ini mengusung tema besar “Pendidikan Mengubah Peradaban”, dengan menghadirkan Rektor STT IKAT Maluku Utara, Dr. Tommy Sanfaat, S.H., S.Th., M.Th., M.Pd., CPL, sebagai narasumber utama.

Dr. Sanfaat dikenal sebagai akademisi, teolog, dan praktisi pendidikan lintas disiplin yang memiliki perhatian besar terhadap transformasi pendidikan berbasis iman. Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat perubahan sosial dan moral yang mampu menuntun manusia menuju kehidupan yang lebih bermartabat.

Menurutnya, peradaban yang maju tidak hanya diukur dari kemajuan teknologi atau ekonomi, tetapi juga dari kedalaman nilai dan karakter yang dibentuk melalui pendidikan yang berlandaskan teologi Kristiani. Pandangan ini menjadi refleksi kritis terhadap arah dunia pendidikan di era modern yang kerap kehilangan dimensi spiritual dan kemanusiaan.

Sementara itu, seminar kedua akan dilaksanakan pada Selasa, 7 Oktober 2025, di tempat yang sama, dengan tema “Strategi Pendidikan dalam Membangun Peradaban Baru yang Berkelanjutan.”Narasumber dalam sesi ini adalah Anton Piga, S.Th., M.Si, dosen STT IKAT Maluku Utara yang akan membahas pendekatan strategis pendidikan dalam menghadapi tantangan globalisasi dan transformasi sosial kontemporer.

Anton menyoroti pentingnya peran lembaga pendidikan teologi dalam membangun generasi yang adaptif terhadap perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri spiritualnya. Pendidikan, menurutnya, harus menjadi jembatan antara iman dan realitas sosial modern.

Salah satu dosen STT IKAT Malut, Apriceni Gagali, S.H., M.Pd, menyampaikan bahwa rangkaian seminar ini menjadi wadah refleksi intelektual bagi mahasiswa dan dosen. “Kegiatan ini memperdalam pemahaman akan pentingnya pendidikan sebagai fondasi perubahan peradaban yang berkarakter, berkelanjutan, dan berlandaskan nilai-nilai teologi Kristiani,”ujarnya.

Lebih jauh, Apriceni menambahkan bahwa kegiatan akademik seperti ini bukan hanya rutinitas menjelang wisuda, melainkan momentum untuk memperkuat komitmen kampus dalam mencetak pemimpin dan pendidik yang visioner, beriman, dan berintegritas.

Dengan terselenggaranya dua seminar ini, STT IKAT Maluku Utara berharap seluruh civitas akademika semakin terdorong untuk menanamkan nilai-nilai teologis dan intelektual dalam praktik pendidikan. Pendidikan yang memerdekakan, membentuk karakter, serta meneguhkan peran gereja dan bangsa menjadi visi besar yang terus dikembangkan oleh lembaga tersebut. (Chen/Red)