SANANA, 17 Juli 2025- Mentri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, secara resmi meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.Kamis (17/7)
Rombongan kementrian Budi Gunadi Sadikin,tiba di Bandara Emalamo Sanana sekitar pukul 07.00 WIT dengan pesawat Casa A-9144 milik TNI-AD, yang disambut langsung oleh Bupati Kepulauan Sula Fifian Adeningsi Mus dan Wakil Gubernur Maluku Utara Sarbi Sehe.
Budi Gunadi Sadikin juga merupakan salah satu mentri pertama yang berkunjung di kabupaten Kepulauan Sula.
Dalam sambutannya, Budi Gunawan Sadikin menyampaikan tiga pesan penting kepada Bupati Sula terkait pembangunan RSUD agar berjalan berkelanjutan dan berkualitas.
Pertama, ia menekankan pentingnya dasar hukum berupa Peraturan Bupati atau Peraturan Daerah untuk masterplan pembangunan rumah sakit. “Jangan asal bangun di tanah kosong. Harus ada perencanaan tata ruang yang matang, sebagian area rumah sakit juga perlu di jadikan penghijauan agar pasien merasa nyaman,”
Kedua, ia menyoroti ketersediaan sumber daya manusia, terutama dokter spesialis. “Alatnya bisa bagus, tapi tanpa SDM yang tidak mempuni akan menjadi masalh yang krusial, rumah sakit tidak akan berjalan. Solusinya, cari putra-putri daerah untuk mengambil spesialisasi. Beasiswanya dari Kemenkes, selesai langsung jadi PNS dengan gaji maksimal,” ujarnya.
Ketiga, Menteri Budi menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan dan profesional. Ia menawarkan bantuan dari Kementerian Kesehatan untuk memperbaiki sistem tata kelola RSUD agar tidak mudah diintervensi dan tetap akuntabel.

Pembangunan RSUD Sanana merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Total ada 66 rumah sakit yang ditingkatkan dari tipe D ke tipe C di daerah terpencil, salah satunya Kepulauan Sula.
“Presiden meminta agar layanan kesehatan harus mudah diakses, kualitasnya memadai, dan biayanya terjangkau,” jelas Menteri kesehatan
Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbi Sehe, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor kesehatan yang ada di daerah Maluku Utara. Ia menyoroti angka kematian ibu di Maluku Utara yang masih mencapai 23 persen dari 1.000 saat melahirkan.
Sementara, Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsi Mus, menegaskan bahwa pembangunan RSUD Sanana adalah program prioritas pemerintah daerah. “Kami ingin memastikan akses kesehatan yang mudah dan berkualitas bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
Fifian memaparkan bahwa saat ini Kabupaten Kepulauan Sula memiliki 13 Puskesmas, 21 Puskesmas Pembantu, dan RSUD tipe D dengan akreditasi “Utama”, didukung oleh 7 dokter spesialis dan 10 dokter umum.
Ia juga mengungkapkan bahwa semua Puskesmas telah terakreditasi, dan beberapa bahkan meraih akreditasi Paripurna. Capaian Universal Health Coverage (UHC) juga telah diraih pada 2024, dengan lebih dari 98,93% penduduk terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Fifian turut mengapresiasi bantuan Kementerian Kesehatan dalam bentuk pembangunan Rumah Sakit Pratama pada 2023, empat gedung Puskesmas baru, armada ambulans, serta pengadaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).
“Harapan kami ke depan, dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Maluku Utara terus berlanjut, agar pelayanan kesehatan di Kepulauan Sula semakin maju dan merata,” pungkasnya.(Mrn/Red)*