Natal GPdI Lelilef Jadi Simbol Persatuan dan Toleransi Maluku Utara

34

LELILEF, Corongpublik// Kamis, 11 Desember 2025. Perayaan Natal Majelis Daerah GPdI Maluku Utara bersama Jemaat GPdI Ekklesia Lelilef-Sawai berlangsung meriah dan penuh kehangatan. Momentum ini tak sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga menjadi ruang pertemuan besar yang memperkuat persaudaraan, kerukunan, dan semangat kebangsaan di Maluku Utara. Dengan mengangkat tema “Dialah Damai Sejahtera Kita yang Mempersatukan”, perayaan ini menonjolkan nilai toleransi dan persatuan lintas suku, daerah, dan latar belakang sosial.

Perayaan ini dihadiri berbagai pejabat daerah, di antaranya Wakil Gubernur Maluku Utara Sharbin Sehe yang mewakili Gubernur Malut, Staf Ahli Bupati Halteng, Camat Weda Tengah, Kepala Desa Lelilef Sawai, serta Kepala Desa Lelilef Wayabula/Wayebulen.

Selain itu hadir pula perwakilan jemaat dari delapan kabupaten/kota, yaitu Obi, Gane Timur, Halut, Halbar, Morotai, Haltim, Halteng sebagai tuan rumah, serta delegasi dari Manado dan Batang Dua sebagai tamu kehormatan.

Kehadiran lintas daerah ini mencerminkan kuatnya jaringan kebersamaan sekaligus komitmen masyarakat Maluku Utara dalam merawat persatuan.

Dalam sambutannya, Pdt. Jhon Kom Poli, M.Th menyampaikan penghargaan kepada seluruh tamu dan jemaat yang turut hadir dari berbagai wilayah. Ia menekankan bahwa pesan damai dalam perayaan Natal bukan hanya simbol iman, tetapi juga nilai luhur yang mengajarkan masyarakat untuk hidup rukun, saling menghargai, dan membangun keharmonisan sosial.

“Semangat damai harus menjadi inspirasi bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan berbangsa. Natal membawa pesan universal tentang persaudaraan dan kemanusiaan,” ujarnya.

Mewakili Bupati Halteng Ikram M. Sangadji, Dr. Lasa Mida menyampaikan bahwa damai dan toleransi merupakan kebutuhan nyata bangsa dalam menghadapi berbagai tantangan sosial.

“Perdamaian tidak datang dengan sendirinya. Ia harus diperjuangkan dengan komitmen, kerja sama, dan tindakan nyata antara pemerintah dan masyarakat,” tegasnya.

Pemerintah juga memberikan apresiasi kepada GPdI atas kontribusinya dalam pembinaan moral, sosial, dan kemasyarakatan.

Wakil Gubernur Malut Sharbin Sehe menegaskan bahwa perayaan Natal di Maluku Utara adalah bukti kuatnya toleransi dan kedewasaan masyarakat dalam menjaga harmoni antarumat beragama.

“Natal mengajarkan nilai kasih, kebersamaan, dan persatuan. Semoga momentum ini memperkuat hubungan antarwarga dan menjaga keutuhan bangsa,” ungkapnya sambil menyampaikan salam hormat dari Gubernur Malut.

Menurut Sharbin, Maluku Utara adalah contoh daerah yang mampu menjaga kerukunan di tengah keberagaman, dan semangat ini harus terus dirawat.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, panitia bersama pemerintah daerah menyerahkan bingkisan kasih bagi para janda dan gembala. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Gubernur, Staf Ahli Bupati, dan Camat Weda Tengah.

Aksi sosial ini menggambarkan pentingnya nilai gotong-royong dan solidaritas sebagai bagian dari karakter bangsa.

Perayaan Natal tahun 2025 di Lelilef bukan hanya menjadi ajang ibadah, tetapi juga memperkokoh jembatan persaudaraan antara masyarakat, gereja, dan pemerintah. Melalui nilai-nilai toleransi dan kebangsaan, acara ini menegaskan kembali bahwa damai adalah fondasi bersama dalam membangun masa depan Maluku Utara.

Dengan semangat persatuan dan harapan baru, masyarakat diajak menyongsong tahun 2026 dengan optimisme dan komitmen menjaga kerukunan antarumat beragama demi Indonesia yang lebih damai.

—Chen/Red—