
JAKARTA, Corongpublik.com-Dalam dinamika wacana suksesi kepemimpinan di tubuh Kepolisian Republik Indonesia, sejumlah nama mulai diperbincangkan publik. Salah satu yang disebut adalah Inspektur Jenderal Polisi Rudi Darmoko. Sejumlah kalangan menilai, figur calon Kapolri mendatang perlu mengedepankan integritas, rekam jejak profesional, dan komitmen terhadap reformasi kelembagaan.
Ketua Umum Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB-FORMMALUT) Jabodetabek, M. Reza A. Syadik, menilai bahwa proses regenerasi kepemimpinan Polri harus mempertimbangkan indikator objektif, seperti prestasi dan integritas personal.
“Institusi Polri memerlukan sosok pemimpin yang tidak hanya memiliki pengalaman, tapi juga mampu menjaga marwah penegakan hukum secara adil dan transparan,” ujar Reza, Senin, (16/6/2025).
Reza menyebutkan, berdasarkan penelusuran berbagai pemberitaan dan sumber terbuka, Irjen Rudi Darmoko memiliki latar belakang yang dinilai memenuhi kriteria tersebut. Meskipun tidak mengenal secara pribadi, PB-FORMMALUT menilai Rudi sebagai figur dengan portofolio karier yang luas di bidang manajemen sumber daya manusia serta pendidikan kepolisian.

Dalam catatan publik, Irjen Rudi memulai kariernya di kepolisian setelah lulus dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1993. Ia pernah mengemban sejumlah jabatan strategis, antara lain Kapolres Cilacap (2010), Karo SDM di beberapa polda besar seperti Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, dan Metro Jaya, serta tercatat aktif dalam bidang pendidikan di STIK Lemdikpol dan Lemdiklat Polri.
“Pengalaman beliau di sektor pendidikan dan SDM menjadi nilai tambah tersendiri dalam konteks penguatan kapasitas internal Polri,” kata Reza.
Dari sisi pendidikan formal, Rudi menempuh jenjang PTIK (2002), Sespim (2008), dan Sespimti (2016). Ia juga diketahui mengikuti berbagai pelatihan kepolisian tingkat nasional dan internasional, yang menandakan keseriusan dalam pengembangan kapasitas diri di era kepolisian modern berbasis teknologi dan akuntabilitas publik.
Sejumlah penghargaan juga tercatat pernah diterimanya, antara lain Bintang Bhayangkara Pratama (2023), serta Medal of Merit dari Pemerintah Timor Leste (2025). Penghargaan itu, menurut Reza, dapat dibaca sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kontribusi dalam membina hubungan internasional serta menjaga stabilitas keamanan nasional.
Reza berharap, wacana penguatan institusi Polri bisa diarahkan ke pola kepemimpinan yang visioner, responsif terhadap kritik publik, dan mampu menjalankan reformasi kelembagaan secara konsisten.
“Kami percaya bahwa figur seperti Irjen Rudi Darmoko layak dipertimbangkan, tentu dengan tetap membuka ruang penilaian objektif dari publik dan lembaga berwenang,” ujar Reza menutup pernyataannya.
Sementara itu, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Irjen Rudi Darmoko terkait pencalonan dirinya sebagai Kapolri. Proses seleksi dan penunjukan pucuk pimpinan Polri sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden, berdasarkan pertimbangan Komisi Kepolisian Nasional dan DPR RI.