Pemerintah Bangun Dua Sabo Dam di Ternate untuk Kendalikan Lahar Gamalama

14

TERNATE, Corongpublik// Pemerintah terus memperkuat ketahanan wilayah rawan bencana di Maluku Utara. Melalui Kementerian Pekerjaan Umum, proyek pembangunan Pengendali Sedimen di Kecamatan Ternate Selatan dan Kecamatan Ternate Kepulauan kini tengah dikebut di aliran Sungai Rua, Kota Ternate. Pembangunan ini menjadi respons cepat atas bencana banjir bandang yang melanda kawasan tersebut pada 25 Agustus 2024 lalu, menelan korban jiwa dan menghancurkan puluhan rumah warga.

Upaya rehabilitasi kawasan terdampak kini diwujudkan lewat pembangunan dua unit sabo dam oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. Pekerjaan yang dimulai tahun 2025 ini menjadi tahap awal dari rencana besar pembangunan 20 unit sabo dam di lereng-lereng rawan lahar Gunung Gamalama. Tiga unit tambahan dijadwalkan dibangun pada tahun 2026 di lokasi prioritas lainnya.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo saat meninjau langsung proyek tersebut pada 28 Agustus 2025 menegaskan pentingnya peran sabo dam sebagai perisai bagi masyarakat.

“Sabo dam berperan penting sebagai benteng perlindungan masyarakat dari sedimen, sekaligus wujud nyata pembangunan infrastruktur yang melindungi rakyat dan menjaga lingkungan” ujar Dody.

Menurutnya, pembangunan pengendali sedimen ini tak hanya berfungsi teknis, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk hadir di tengah rakyat, terutama di wilayah rawan bencana seperti Ternate.

Sementara itu, Kepala Satker Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) Maluku), Muhammad Yunus, menjelaskan fungsi teknis sabo dam dalam mengendalikan aliran material vulkanik dari Gunung Gamalama.

“Sabo dam dirancang untuk menahan material batu, pasir, dan lumpur dari hulu sungai, sehingga dapat mengurangi risiko banjir bandang di kawasan padat permukiman, fasilitas umum, serta kebun warga sekitar” jelas Yunus.

Ia menambahkan, sabo dam Sungai Rua juga memiliki potensi ganda.

“Selain fungsi teknis, sabo dam Sungai Rua juga dapat berfungsi sebagai kawasan pariwisata dan diharapkan memberi dampak sosial serta ekonomi bagi masyarakat sekitar” imbuhnya.

Kepala Kelurahan Rua, Ma’ruf M. Saleh.

Dukungan terhadap proyek ini datang langsung dari masyarakat. Lurah Rua, Ma’ruf M. Saleh, menilai pembangunan sabo dam sangat dibutuhkan warga setempat yang kerap dilanda kecemasan setiap kali hujan deras mengguyur lereng Gamalama.

“Warga sangat mendukung dan membutuhkan pembangunan Sabo Dam Rua, karena keberadaannya dinilai sangat penting dalam menahan debit air besar saat hujan deras. Proses pekerjaan pun berjalan aman dan lancar” ungkapnya.

Ma’ruf berharap agar pemerintah menambah jumlah sabo dam di kawasan tersebut untuk memperkuat perlindungan lingkungan dan keselamatan warga di masa mendatang.

Proyek Sabo Dam Rua sendiri merupakan bagian dari program nasional #PU608, yang sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan inisiatif “Setahun Bekerja, Bergerak-Berdampak.”

Dengan beroperasinya dua sabo dam tahap awal ini, Ternate kini memiliki perisai baru dari ancaman lahar dingin Gunung Gamalama. Lebih dari sekadar infrastruktur, sabo dam menjadi simbol nyata hadirnya negara dalam melindungi keselamatan rakyat dan menjaga keberlanjutan alam Maluku Utara.

—Tim/Red—