WEDA, Corongpublik// Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah bersama Nickel Impact Programme Indonesia (NIPI) dan lembaga kerja sama internasional asal Jerman, GIZ, resmi memulai kolaborasi strategis untuk menangani dampak sosial dan lingkungan akibat aktivitas industri nikel di kawasan lingkar tambang.
Inisiatif tersebut ditandai melalui Lokakarya Awal Pengenalan Program NIPI, yang digelar pada Kamis (23/10/2025) di Ruang Rapat Kantor Bupati Halteng. Acara dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Tengah, pimpinan OPD, camat, kepala puskesmas dari wilayah terdampak, serta perwakilan Balai Taman Nasional Aketajawe-Lolobata.
Wakil Bupati Halmahera Tengah dalam sambutannya menegaskan pentingnya membangun ruang dialog antara pemerintah, lembaga riset, NGO, dan pihak swasta dalam menghadapi isu lingkungan dan kesehatan.
“Kita harus duduk bersama karena bisa jadi setiap lembaga punya hasil riset berbeda. Kegiatan ini sangat strategis, mari berkolaborasi menjawab tantangan ke depan. Saya minta seluruh OPD dan camat mengikuti kegiatan ini secara serius agar hasilnya bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara Bupati Halmahera Tengah menyoroti urgensi kerja sama lintas sektor dalam merespons dampak industri nikel terhadap masyarakat dan ekosistem.
“Pemerintah sangat welcome dan akan berkolaborasi dengan NIPI. Soal penyakit menular seksual, perlu ada regulasi di tingkat desa. Kita harus bersama menyelesaikan persoalan kesehatan, polusi lingkungan, dan keanekaragaman hayati” ujarnya.
Dari pihak mitra internasional, Nicolas McKachlan, Project Director NIPI, menjelaskan bahwa program ini akan fokus pada tiga prioritas utama, peningkatan kesehatan masyarakat, perluasan akses air bersih, serta perlindungan keanekaragaman hayati perairan di wilayah sekitar Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
Sementara itu, Ardian Alhadath, Project Manager NIPI, memaparkan ruang lingkup kegiatan yang mencakup kampanye pencegahan penyakit ISPA dan menular seksual, penguatan layanan kesehatan dasar, kajian kualitas air bersih, hingga aksi restorasi ekosistem akuatik di Teluk Weda.
Program NIPI didanai oleh sejumlah pabrikan Original Equipment Manufacturer (OEM) Eropa dan dijalankan oleh GIZ Jerman sebagai fasilitator independen. Kerja sama ini akan berlangsung hingga Juli 2028, mencakup 10 desa di sekitar kawasan IWIP, yakni Lelilef Sawai, Lelilef Woebulen, Kobe, Sawai Itepo, Lukulamo, Woejerana, Waekob, Gemaf, Sagea, dan Kiya.
Lokakarya ini menjadi langkah awal membangun pemahaman bersama serta menyusun strategi aksi kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan mitra internasional untuk meminimalkan dampak sosial-lingkungan dari ekspansi industri nikel di Halmahera Tengah.
—Tim/Red—




