TERNATE, Corongpublik// Pemerintah Kota Ternate terus memperkuat identitas daerah melalui pengembangan city branding “Ternate Kota Rempah”. Langkah strategis ini diwujudkan dengan penyelenggaraan Focus Group Discussion (FGD) oleh Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) pada Senin (20/10/2025) di Auditorium Lantai II Kantor Bappelitbangda Ternate.
Kegiatan yang dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Dr. H. Rizal Marsaoly, SE., MM, ini dihadiri para camat, kasubag perencanaan dari berbagai OPD, akademisi, komunitas budaya, serta perwakilan masyarakat.
Dalam arahannya, Sekda menegaskan bahwa penguatan “Ternate Kota Rempah” tidak boleh berhenti sebagai slogan semata, tetapi harus mampu memberikan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat.
“FGD ini menjadi langkah awal penyusunan roadmap atau peta jalan pengembangan city branding selama lima tahun ke depan. Melalui forum ini, kita ingin menyamakan persepsi lintas sektor sehingga setiap perangkat daerah memiliki arah dan pijakan yang sama,” ujar Rizal.
Menurutnya, hasil diskusi ini akan menjadi dasar penyusunan kebijakan terukur untuk memperkuat posisi Ternate sebagai kota bersejarah dan pusat rempah dunia. Ia menilai, selama ini implementasi city branding belum berjalan optimal karena belum memiliki panduan terpadu.
“Melalui roadmap ini, kita ingin semua OPD bergerak seirama dengan visi besar Ternate Kota Rempah” tambahnya.
Beragam ide strategis mengemuka dalam forum tersebut, di antaranya menghadirkan pengalaman khas rempah bagi wisatawan sejak tiba di Ternate. Gagasan itu mencakup penggunaan aroma rempah di area bandara, penataan lanskap kota dengan tanaman rempah, hingga penyediaan kuliner dan minuman berbasis rempah oleh pelaku UMKM.
“Kalau seluruh ekosistem rempah ini berjalan baik, maka akan tercipta simpul-simpul ekonomi baru. UMKM akan tumbuh karena produk rempah menjadi daya tarik utama kota,” kata Rizal.
Pemerintah Kota Ternate juga tengah menyiapkan Peraturan Wali Kota sebagai payung hukum penerapan city branding. Regulasi ini akan mengatur peran berbagai sektor mulai dari hotel, bandara, restoran, hingga ruang publik agar berkontribusi aktif membangun citra kota.
“City branding harus hidup dalam keseharian masyarakat dan menjadi identitas yang dirasakan setiap pengunjung. Dengan sinergi semua pihak, Ternate akan semakin dikenal sebagai Kota Rempah yang bernilai budaya dan ekonomi tinggi,” tutup Sekda.
FGD ini menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku ekonomi kreatif, dan masyarakat untuk memperkuat semangat kolektif mewujudkan Ternate sebagai Kota Rempah yang mendunia.
—Tim/Red—




