Polsek Pulau Makian Didesak Tangani Transparan Kasus Kebakaran Pangkalan MITAN

57
Koordinator Front Perjuangan Masyarakat Pulau Makian Mursal Hamir

MAKIAN, Corongpublik// Kebakaran hebat yang melanda pangkalan minyak tanah (MITAN) bersubsidi di Desa Rabutdaiyo, Kecamatan Pulau Makian, Sabtu (23/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIT, memicu desakan keras agar aparat kepolisian bertindak profesional dan transparan. Insiden tersebut menimbulkan kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta.

Koordinator Front Perjuangan Masyarakat Pulau Makian Mursal Hamir, menegaskan bahwa Polsek Pulau Makian tidak boleh main-main dalam menangani kasus ini. Menurutnya, penyelidikan harus dilakukan secara terbuka dan menyeluruh mengingat, api bukan hanya melahap pangkalan Munjia, tetapi juga menjalar ke satu unit bangunan pasar rakyat desa. Bahkan, harta benda warga yang menyimpan seluruh tabungan hidupnya pun turut lenyap dilalap api.

“Korban kehilangan semua barang berharga, termasuk tabungan manual berisi uang jutaan rupiah. Ini tragedi serius yang menyangkut kepentingan masyarakat luas. Polsek Pulau Makian harus tegas, transparan, dan profesional menanganinya,” tegas Mursal dalam keterangannya, Sabtu (6/9/2025).

Ia menambahkan, masyarakat tidak akan tinggal diam dan akan terus mengawal penanganan kasus ini hingga tuntas. Transparansi dari aparat hukum, kata Mursal, adalah syarat mutlak agar kepercayaan publik tidak runtuh.

“Kami mendukung penuh langkah Polsek Pulau Makian menyelesaikan persoalan ini. Semua fasilitas pasar yang rusak harus diganti, dan masyarakat terdampak harus mendapat kompensasi yang layak,” ujarnya.

Desakan ini muncul di tengah kekecewaan publik yang menilai aparat kerap lamban dan tertutup dalam menangani berbagai insiden. Warga menuntut agar polisi tidak hanya sekadar mendata kerugian, tetapi juga mengungkap penyebab kebakaran secara jelas apakah murni musibah atau ada unsur kelalaian yang melibatkan pihak tertentu.

Hingga kini, Polsek Pulau Makian belum merilis hasil investigasi resmi. Situasi ini semakin menambah spekulasi dan keresahan warga, terlebih karena kebakaran tersebut menyentuh urat nadi perekonomian desa. Pasar yang terbakar adalah pusat aktivitas harian masyarakat sehingga kerugian tidak hanya bersifat pribadi, melainkan kolektif.

_(Tim/Red)_