JAKARTA, Corongpublik// Pengurus Pusat Forum Mahasiswa Pascasarjana (PP-Formapas) Maluku Utara menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Jalan Trans Kieraha yang dijadwalkan mulai dikerjakan pada September 2025. Proyek strategis ini akan menghubungkan tiga wilayah, yakni Halmahera Timur, Halmahera Tengah, dan Kota Tidore Kepulauan, yang diyakini mampu memangkas jarak tempuh sekaligus mempercepat konektivitas antarwilayah.
Ketua PP Formapas, Riswan Sanun, melalui pres release Rabu (24/9/25), mengapresiasi langkah Gubernur Maluku Utara, Sherly Joanda Laos, yang berkolaborasi dengan kepala daerah dalam menyinergikan program pembangunan infrastruktur. Menurutnya, jalan menjadi elemen vital dalam menunjang sektor kesehatan, pendidikan, dan perputaran ekonomi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
“Fokus pembangunan pada ruas Ekor-Subaim hingga Kobe sudah sangat tepat, karena perencanaannya cukup matang,” kata Riswan. Ia menambahkan, pembangunan ini harus dipastikan berjalan efektif dengan memperhatikan aspek teknis serta manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Berdasarkan informasi yang diterima, Pemkab Halmahera Timur sebelumnya telah membuka sekitar delapan kilometer jalan dari Ekor menuju Kobe. Pemprov Maluku Utara akan melanjutkan pembangunan mulai dari kilometer 9 sepanjang 10 hingga 15 kilometer pada tahap awal. Skema kerja sama juga melibatkan Pemkab Halmahera Tengah, yang akan membangun ruas dari arah berlawanan, yaitu Kobe menuju Ekor, dengan target penyelesaian bertemu di tengah.
Meski mendukung, Riswan menegaskan bahwa pihaknya akan tetap bersikap sebagai mitra kritis pemerintah. Ia mengingatkan perlunya mitigasi sejak awal, termasuk penyelesaian dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), penertiban lahan, serta status kepemilikan tanah warga yang kerap menjadi kendala pembangunan di Maluku Utara.
“Setiap pembangunan harus memperhitungkan konsekuensi dan risiko ke depan. Tanpa mitigasi yang baik, proyek bisa tersendat di tengah jalan,” ujarnya.
Perlu diketahui, Pekerjaan fisik jalan dijadwalkan dimulai September 2025 sesuai penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun ini. Namun, karena APBD-P baru diketok dan masih menunggu unggah ke aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), proses tender diperkirakan baru bisa berlangsung Oktober mendatang. Nilai anggaran yang disiapkan berkisar Rp20 miliar.
Jalan Trans Kieraha merupakan bagian dari proyek konektivitas jangka panjang di Pulau Halmahera. Infrastruktur ini diharapkan menjadi penghubung utama untuk membuka isolasi wilayah serta memperluas akses ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik di Maluku Utara. (Tim/Red)