HALUT, Corongpublik// Semangat nasionalisme dan ideologi marhaenisme kembali digaungkan oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halmahera Utara melalui kegiatan Penerimaan dan Pendidikan Anggota Baru (PPAB) Jilid II yang digelar di Pantai Pitu, Desa Pitu, Kecamatan Tobelo Tengah, Sabtu (25/10/2025).
Sebanyak 17 peserta dari berbagai perguruan tinggi di wilayah Halmahera Utara mengikuti kegiatan ini sebagai bagian dari proses kaderisasi dan penguatan ideologi perjuangan GMNI.
Ketua DPC GMNI Halmahera Utara, Korneles Tobelo, dalam sambutannya menegaskan bahwa PPAB bukan sekadar kegiatan formal untuk menjadi anggota, tetapi merupakan ruang pembentukan karakter dan kesadaran ideologis bagi generasi muda.
“PPAB bukan hanya proses formal untuk menjadi bagian dari GMNI, tetapi juga ruang untuk membentuk karakter dan kesadaran ideologis kaum muda”ujar Korneles.
Selama kegiatan, para peserta mendapatkan berbagai materi dasar kaderisasi dan ideologi yang disampaikan oleh sejumlah pemateri. Korneles Tobelo membawakan materi Pengenalan GMNI dan Kaderisasi, menekankan pentingnya proses kaderisasi sebagai jantung perjuangan organisasi.
Sementara itu, Piten Sarendeng menyampaikan materi Pancasilaologi GMNI yang menyoroti nilai-nilai Pancasila sebagai panduan hidup kader marhaenis. Betrice Horugebe membawakan materi Kesarinahan yang menegaskan peran strategis perempuan dalam perjuangan GMNI, dan Apriceni Gagali, S.H., M.Pd., mengupas materi Nasionalisme untuk menumbuhkan semangat cinta tanah air.
Tak ketinggalan, Bung Angky Latuwael, Wakil Ketua Bidang Pendidikan DPD GMNI Maluku Utara periode 2024-2027, memberikan materi Marhaenisme yang memperdalam pemahaman peserta tentang ajaran perjuangan Bung Karno sebagai landasan ideologi GMNI.
Selain pembekalan materi, kegiatan juga diisi dengan pelatihan kepemimpinan, diskusi kritis, dan simulasi aksi organisasi yang bertujuan menumbuhkan jiwa militan serta karakter tangguh di kalangan kader muda.
Melalui PPAB Jilid II ini, DPC GMNI Halmahera Utara berharap lahir generasi baru kader marhaenis yang berpikir kritis, berjiwa nasionalis, dan berkomitmen melanjutkan cita-cita perjuangan kaum marhaen menuju masyarakat adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
—Chen/Red—
