
HALSEL, 30 Juni 2025- Front Perjuangan Masyarakat Pulau Makian (FPMPM) berencana kembali turun ke jalan pada awal pekan depan. Mereka menuntut kejelasan kelanjutan proyek peningkatan ruas jalan Gitang-Kyowr-Matentengin-Sangapati yang dijanjikan rampung pada Juli 2025 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Halmahera Selatan.
Koordinator FPMPM, Mursal Hamir, menilai realisasi di lapangan jauh dari target. “Sekarang sudah memasuki Juli, tapi pengerjaan baru sebatas Desa Gitang. Bila tidak ada progres signifikan minggu ini, Senin depan kami konsolidasi besar‑besaran dan memboikot seluruh aktivitas Kantor PUPR,” ujarnya kepada Jurnalis Corong Publik, Minggu malam.
Pantauan FPMPM menyebutkan pengerjaan yang belum tuntas justru menimbulkan kerusakan baru. Lapisan tanah galian dibiarkan terbuka, menciptakan debu tebal dan permukaan licin. “Selain rawan penyakit ISPA, pengendara motor sudah beberapa kali tergelincir,” kata Mursal.
FPMPM menilai lambannya pekerjaan sebagai “pembodohan publik” Ia pun mendesak bupati mencopot Idham Pora. Karena tak mampu memenuhi target dan ingkar janji, serta kelalaian yang merugikan ribuan warga,” kata Mursal.

“Kami bukan sekadar protes-kami ingin jalan ini selesai agar ekonomi Pulau Makian bergerak,” tutur Mursal.
Hingga kini, masyarakat masih menanti klarifikasi resmi pemerintah daerah. Jika tuntutan tak direspons, aksi besar FPMPM di Kantor PUPR dan Kantor Bupati dijadwalkan berlangsung pecan depan.
Perlu diketahui, Bupati Halmahera Selatan, Bassam Kasuba, pada awal tahun menegaskan bahwa infrastruktur Pulau Makian menjadi prioritas Pemkab. “Kami tidak akan membiarkan pembangunan ini mangkrak,” ujar Bassam saat meninjau proyek Februari lalu.
Namun, hingga berita ini diturunkan, kami belum memperoleh tanggapan terbaru dari Bupati maupun Dinas PUPR. Kepala Dinas PUPR, Idham Pora.(Red)