Rp27 Miliar Digelontorkan untuk Pengaman Pantai Kalianda, Progres Capai 60 Persen

11

LAMPUNG, Corongpublik// Pembangunan lanjutan proyek pengaman Pantai Kalianda yang mencakup wilayah Pantai Canti dan Pantai Banding, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, kembali dikerjakan setelah sempat tertunda. Proyek ini diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir, terutama dalam meningkatkan keselamatan, keamanan, kebersihan, dan keindahan pantai.

Kegiatan yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung tersebut, kini berjalan lancar dan telah mencapai sekitar 60 persen progres fisik. Warga menyambut positif kehadiran proyek ini yang juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Desa Banding dan Canti.

Tokoh masyarakat Desa Banding, Jamaludin S.H, mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek ini. “Atas nama masyarakat Desa Banding, kami menyampaikan terima kasih kepada Pemda Lampung Selatan, Pemerintah Provinsi Lampung, serta Balai Besar Mesuji Sekampung. Pekerjaan ini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Jamaludin menambahkan, para pekerja menunjukkan komitmen tinggi dalam penyelesaian proyek. “Saya optimistis pekerjaan ini bisa selesai pada bulan Desember karena para pekerja bekerja dari pagi hingga tengah malam,” katanya. Ia berharap proyek tersebut segera rampung agar warga dapat menikmati hasil pembangunan yang telah lama dinantikan.

Proyek pengaman pantai ini memiliki Nomor Kontrak HK.02.01/02/Bbws2.b1/2025 dan dilaksanakan oleh PT. Fata Perdana Mandiri selaku kontraktor, bekerja sama dengan konsultan PT. Gunung Giri Engineering Consultant KSO PT. Duta Bhuana Jaya KSO bersama CV. Intishar Karya. Pekerjaan dengan nilai kontrak Rp27,07 miliar ini dibiayai melalui APBN Tahun Anggaran 2025 dengan masa pelaksanaan selama 134 hari kalender.

Pihak pelaksana proyek memastikan pembangunan tetap memperhatikan dampak lingkungan sekitar. Salah satu langkah yang dilakukan adalah penyiraman jalan hingga 34 kali sehari untuk mengurangi debu dari aktivitas kendaraan proyek, serta memberikan perlindungan plastik mika pada warung dan rumah warga di sepanjang jalur transportasi.

Perwakilan PT. Fata Perdana Mandiri menegaskan komitmen untuk menjaga komunikasi dengan masyarakat sekitar. “Kami selalu terbuka terhadap setiap keluhan warga dan siap memberikan solusi agar pelaksanaan proyek berjalan lancar tanpa menimbulkan gangguan,” ujarnya.

Warga sekitar turut mengapresiasi kelanjutan proyek ini. Sebelumnya, pembangunan sempat terhenti dan meninggalkan material berserakan. Kini, setelah kembali dilanjutkan, masyarakat menaruh harapan besar terhadap perubahan wajah pesisir. “Secara umum masyarakat menyambut baik. Insyaallah, pantai ini nanti akan terlihat sangat cantik,” ujar Juhariansyah, mewakili harapan warga Rajabasa.(Tim/Red)