SEMI Halsel Bongkar Dugaan Korupsi Beasiswa di Kampus STAIA: Mahasiswa Tak Pernah Terima Haknya

72
Toban Bonjol, Pengurus Cabang SEMI Halsel sekaligus mahasiswa aktif STAIA angkatan 2023
Toban Bonjol, Pengurus Cabang SEMI Halsel sekaligus mahasiswa aktif STAIA angkatan 2023

HALSEL,Corongpublik-Pengurus Cabang Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMI) Kabupaten Halmahera Selatan melontarkan kritik keras terhadap pengelolaan dana beasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Alkhairaat (STAIA) Labuha. Mereka menyoroti dugaan penyelewengan anggaran beasiswa yang seharusnya dinikmati oleh mahasiswa, namun hingga kini tak satu pun mahasiswa menerima haknya tersebut.

Toban Bonjol, Pengurus Cabang SEMI Halsel sekaligus mahasiswa aktif STAIA angkatan 2023, mengaku kecewa dan prihatin atas dugaan penyalahgunaan dana beasiswa tahun 2023 hingga 2024.

“Kami sebagai mahasiswa sangat menyesalkan persoalan ini. Beasiswa adalah hak kami, tapi sampai sekarang tidak ada kejelasan, apalagi realisasi. Ini bentuk pengabaian terhadap hak-hak mahasiswa,” tegas Toban.

Toban bahkan menyebut bahwa beasiswa mahasiswa justru dijadikan sebagai sumber pendapatan pribadi oleh oknum pimpinan kampus.

“Kami tidak pernah tahu jumlah pasti beasiswa yang ada. Bahkan mahasiswa yang katanya mendapat beasiswa pun tidak pernah melihat dana itu secara langsung,” tambahnya.

Tak hanya soal beasiswa, Toban juga menyoroti persoalan ijazah alumni angkatan 2024 yang hingga kini belum diterbitkan, padahal mereka telah menjalani wisuda sejak September 2024 dan sebagian besar telah melunasi semua kewajiban pembayaran.

“Teman-teman alumni sudah lunas bayar biaya wisuda, tapi ijazah mereka masih belum jelas. Mantan rektor bahkan menolak untuk bertemu membahas persoalan ini bersama alumni dan operator kampus,” ungkap Toban.

SEMI Halsel juga mencatat adanya dinamika di internal kampus, termasuk pemberhentian mantan Rektor STAIA, Dr. Mahfud Kasuba, oleh Ketua Yayasan, dan digantikan kembali oleh Dr. Toriq Kasuba. Namun, pergantian ini belum berdampak positif terhadap transparansi dan penyelesaian hak-hak mahasiswa.

Salah satu alumni STAIA angkatan 2024 yang enggan disebutkan namanya turut angkat suara.

“Kami yang seangkatan sudah lunas semua biaya wisuda. Tapi beasiswa kami tak pernah dicairkan. Kami merasa ditipu dan menuntut kejelasan serta pencairan beasiswa kami,” ungkapnya dengan nada kesal.

SEMI Halsel mendesak pihak yayasan dan rektorat baru untuk segera mengambil langkah tegas, transparan, dan akuntabel atas persoalan yang telah mencederai kepercayaan mahasiswa. Mereka juga menyerukan agar aparat penegak hukum turun tangan menyelidiki dugaan korupsi beasiswa di STAIA.