HALSEL, Corongpublik// Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Maluku Utara secara tegas mendesak Polres Halmahera Selatan untuk segera menangkap Carlos, sosok yang diduga kuat sebagai otak di balik maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah tersebut. SEMMI menilai lambannya penindakan aparat hukum membuka ruang suburnya bisnis ilegal yang merugikan negara dan masyarakat.
Menurut SEMMI, Carlos bukan pelaku biasa. Ia disebut mengendalikan jaringan distribusi rokok ilegal bermerek Martil dan Omni tanpa pita cukai, yang telah tersebar luas hingga ke pelosok desa di hampir seluruh kecamatan Halsel.
“Jika aparat hanya menyasar penjual eceran di kios, lalu membiarkan aktor utama berkeliaran, maka itu bentuk pembiaran. Polres harus tangkap otaknya, bukan hanya cuci tangan di level bawah,”tegas Ketua SEMMI Malut, Sarjan Hi Rifai.
SEMMI menilai, kehadiran rokok ilegal tak hanya merugikan negara dari sisi pajak, tapi juga mengancam pasar resmi, memperparah praktik ilegal, serta menimbulkan potensi masalah sosial di tengah masyarakat. Mereka menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja melindungi jaringan ini demi kepentingan ekonomi kelompok tertentu.
Dalam sejumlah laporan masyarakat yang diterima SEMMI, nama Carlos terus disebut sebagai pengendali utama masuknya rokok ilegal ke Halsel. Dugaan ini diperkuat dengan pola distribusi yang sistematis dan terorganisir, mengindikasikan adanya backing yang kuat.
SEMMI menuntut Polres Halsel untuk tidak bermain mata atau bersikap pasif dalam menghadapi persoalan serius ini. “Kalau hukum tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas, kami akan turun aksi besar-besaran,”ancam Sarjan.
Lebih lanjut, SEMMI menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini. Jika tidak ada langkah tegas dari Polres Halsel, mereka siap melanjutkan tekanan hingga ke tingkat Polda Malut.(Tim/Red)