TIDORE, 8 Agustus 2025- Pemerintah Kota Tidore Kepulauan melalui Komisi III DPRD mengumumkan rencana pembangunan terminal transit di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, dengan total anggaran mencapai Rp28 miliar. Proyek ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan pendanaan bersumber dari APBD Kota Tidore dan bantuan Kementerian.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauji, menegaskan bahwa pembangunan terminal ini merupakan bukti nyata dari keseriusan Wali Kota Muhammad Sinen dan wakil Walikota Ahmad Laiman dalam menjawab kesenjangan sosial yang selama ini terjadi di daratan Oba.
“Pembangunan terminal transit di Payahe ini bukan hanya infrastruktur fisik, tapi juga jawaban atas kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat Oba,” ujar Ardiansyah dilansir dari media Tribunternate rabu (6/8/2025) lalu.
Selain terminal, proyek ini juga mencakup pembangunan sejumlah ruko yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sarana berwirausaha.
Menurut Ardiansyah, keberadaan terminal ini nantinya juga diharapkan mampu menjadi penghubung strategis antarwilayah, khususnya antara Kabupaten Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, dan Kota Tidore Kepulauan.
“Jika pembangunan jalan Payahe-Dehepohodo rampung dan transportasinya lancar, maka kita bisa memangkas rute laut yang panjang dari Gane Barat dan Gane Timur (Halsel) ke Tidore. Ini akan sangat signifikan bagi mobilitas masyarakat,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa proyek ini dapat menjadi solusi mengurai konflik transportasi yang selama ini terjadi antara Organda wilayah Oba dan Kabupaten Halmahera Tengah.
Untuk tahap awal, pembangunan difokuskan pada pekerjaan timbunan senilai Rp3 miliar lebih, mengingat lokasi pembangunan merupakan area rawa yang membutuhkan pemadatan tanah. Hal ini penting agar struktur tanah kuat dan tidak bermasalah ketika pembangunan ruko dilakukan di tahap selanjutnya.
“Ini bukan proyek sembarangan. Kita mulai dari struktur dasarnya agar pembangunan jangka panjang bisa berjalan aman dan sesuai rencana,” tandasnya.(Tim/Red)*
