TOBELO, Corongpublik// Upacara memperingati Hari Guru Nasional (HGN) sekaligus Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) digelar dengan penuh khidmat pada Selasa, 25 November 2025, di Lapangan Upacara Do Omu Matau, Kawasan Pemerintahan Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
Kegiatan ini mengusung tema nasional, “Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Menuju Indonesia Emas.” Tema tersebut menggambarkan semangat peningkatan kualitas guru sebagai pilar utama dalam mewujudkan kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Upacara dipimpin oleh Inspektur Upacara Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Ir. Valentino Leiwakabesy, sementara Komandan Upacara dipercayakan kepada Agus Salim. Seluruh rangkaian upacara berjalan tertib mengikuti protokol peringatan nasional.
Turut hadir berbagai tokoh penting yang mewakili instansi pemerintahan dan organisasi profesi. Di antaranya Bupati Halmahera Utara yang diwakili Staf Ahli Pemerintahan Ir. Valentino Leiwakabessy, Sekretaris Dinas Pendidikan Anthone J. Tutupary, Ketua PGRI Halmahera Utara Amin Rainu, KTU Kemenag Rahman Saha, serta Anggota DPRD Fraksi Perindo Chairul Debeturu.
Selain itu, ratusan guru dari seluruh wilayah Kabupaten Halmahera Utara mengikuti upacara tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pendidik yang telah mengabdikan diri pada pembangunan sumber daya manusia.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan masuknya Komandan Upacara dan Inspektur Upacara, dilanjutkan dengan penghormatan resmi, pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan Pancasila, teks UUD 1945, Ikrar Guru Indonesia, amanat upacara, menyanyikan Hymne Guru dan Mars PGRI, pembacaan doa, hingga penutup upacara.
Dalam amanat tertulis Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, disampaikan sejumlah pesan penting terkait peran strategis guru dalam dinamika perubahan zaman dan tantangan perkembangan kecerdasan buatan serta keterampilan abad ke-21.
Prof. Unifah menegaskan pentingnya persatuan guru, peningkatan kompetensi, perlindungan hukum, serta kesejahteraan pendidik. Ia juga menyerukan dukungan terhadap keberlanjutan Tunjangan Profesi Guru dalam RUU Sisdiknas serta percepatan sertifikasi dan pengangkatan guru honorer menjadi ASN.
Pesan kuat juga disampaikan untuk memasukkan norma perlindungan profesi guru dalam regulasi nasional guna mencegah kriminalisasi terhadap guru yang menjalankan tugas pendidikan. Amanat diakhiri dengan pekik semangat “Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas Yes! Siapa Kita? Indonesia!”
Upacara resmi ditutup pada pukul 10.30 WIT dalam suasana penuh haru dan penghormatan terhadap dedikasi para pendidik. Peringatan tahun ini menjadi momentum memperkuat komitmen memajukan pendidikan demi terwujudnya generasi emas Indonesia 2045.
—Chen/Red—




