Wapres Gibran Resmi Buka Festival Legu Tara No Ate Kesultanan Ternate

27

TERNATE, Corongpublik // Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, secara resmi membuka Festival Legu Tara No Ate yang digelar oleh Kesultanan Ternate, Kamis (16/10/2025). Festival budaya terbesar di Maluku Utara itu berlangsung selama empat hari, mulai 15 hingga 18 Oktober 2025, dan dipusatkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ternate.

Pembukaan festival ditandai dengan pemukulan tiva secara serentak yang dipimpin langsung oleh Wapres Gibran, didampingi Sultan Ternate Hidayatullah Sjah, Gubernur Maluku Utara, Kapolda Maluku Utara, Pangdam XV/Pattimura, serta Ketua Panitia Syarif Abdullah. Suasana pembukaan berlangsung meriah dan penuh nuansa adat.

Pantauan Corongpublik di lokasi, festival ini turut dimeriahkan oleh tarian adat dari empat kesultanan besar di Maluku Utara yaitu Kesultanan Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan. Kolaborasi budaya tersebut menampilkan kekayaan tradisi dan semangat persaudaraan masyarakat Maluku Utara.

Dalam sambutannya, Sultan Ternate ke-49 Hidayatullah Sjah menjelaskan bahwa Festival Tara No Ate merupakan kelanjutan dari tradisi lama yang sempat terhenti setelah wafatnya Sultan sebelumnya. Ia menyebut, tahun ini menjadi momentum kebangkitan festival budaya tersebut dengan pusat kegiatan dialihkan ke wilayah Kecamatan Kota Ternate Selatan.

“Festival ini sudah sering dilakukan, tapi sempat terhenti karena ayah saya meninggal dunia. Kini, kami gelar kembali di Ternate Selatan sebagai simbol penyatuan masyarakat Ternate,”ujar Sultan.

Sultan menambahkan, pemindahan lokasi festival ke Ternate Selatan bukan tanpa alasan. Selama ini, kegiatan budaya kesultanan lebih sering dipusatkan di wilayah Ternate Utara. Melalui pelaksanaan di Ternate Selatan, kesultanan ingin menegaskan bahwa budaya Ternate adalah milik semua warga, tanpa sekat sosial maupun geografis.

“Ternate ini tidak ada sekat. Semua orang yang mendiami Ternate berpijak di atas budaya Ternate, dengan prinsip di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” tegas Sultan Hidayatullah.

Festival Legu Tara No Ate diharapkan menjadi ajang pelestarian budaya, perekat sosial, serta promosi pariwisata daerah. Antusiasme masyarakat tampak tinggi, dengan ribuan pengunjung memadati area kegiatan sejak hari pertama.(Tim/Red)