Warga Gane Barat Keluhkan BPBD Halsel, Longsor Seminggu, Tak Ada Penanganan

98

HALSEL, 29 Juni 2025- Jalan utama di Gane Barat Utara sudah tertutup longsor selama hampir sepekan. Namun, hingga kini, belum ada langkah nyata dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Selatan.

Kondisi ini dikeluhkan M. Faisal Karbin, warga asli Desa Samo yang kini menempuh pendidikan di Jakarta. Ia menyebut penanganan bencana oleh BPBD terkesan lambat dan tidak merata.

“Sudah hampir seminggu jalan utama tertutup total. Tapi BPBD Halsel belum juga turun tangan secara maksimal. Warga kesulitan. Bahkan ada yang harus pakai jalur laut karena terisolasi,” kata Faisal kepada wartawan, Sabtu (29/6).

Menurutnya, longsor yang menutup akses dari Moloku ke Samo tak hanya menimbun jalan, tapi juga memutus jembatan dan menyebabkan kerusakan berat di sejumlah titik. Di Gunung Goha, material longsoran membentuk dinding tanah tinggi yang nyaris mustahil ditembus.

“Coba bayangkan, gimana masyarakat bawa hasil kebun, jualan, atau anak-anak yang harus sekolah? Ini bukan soal kenyamanan lagi. Ini soal keselamatan dan hak dasar masyarakat,” tegasnya.

Faisal menilai BPBD Halsel tidak menjalankan fungsinya dengan sigap dan adil. Ia mendesak agar Bupati Basam Kasuba dan Wakil Bupati Helmi turun langsung ke lapangan, tidak hanya mengandalkan laporan dari meja.

“Bencana jangan dijadikan rutinitas administratif. Pemerintah harus hadir secara nyata, terutama untuk warga pelosok yang sering dilupakan,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membuka akses jalan terlebih dahulu sebelum menyalurkan bantuan logistik. “Kalau jalan masih tertutup, distribusi bantuan juga akan terhambat. Pembukaan akses itu prioritas utama.”

Faisal juga mendesak Kepada Bupati Halmahera selatan untuk segera evaluasi kinerja Kepala BPBD, sebelum masyarakat kehilangan kepercayaan.(Red)